5. Bagaimana cara kerja skype dan voip?

Selasa, 05 April 2011
Skype, seperti VoIP (Voice over Internet Protokol) klien lainnya, telah merubah cara pandang kita terhadap komunikasi dan mampu membuat kita tetap terhubung dengan seseorang, saudara, pacar, maupun partner bisnis walaupun dia bertempat tinggal di ujung dunia.
VoIP berhubungan erat dengan teknologi fantastis lainnya, Internet. Alih-alih mengirimkan sinyal lewat jaringan PSTN, baik berupa analog atau digital, aplikasi VoIP menggunakan SIP (Session Initiation Protocol), -sebuah variasi dari protokol standar-, untuk menciptakan paket data dan mengirimnya lewat jaringan yang sama dengan jaringan yang anda pergunakan untuk email dan surfing.

Dengan menggunakan paket data, sebuah teknologi dapat digunakan untuk membawa lebih dari sekedar suara mono yang dilakukan oleh telepon jaman dulu. VoIP mampu membawa data teks, gambar, live video dan stereo sound berkualitas tinggi, tentunya tergantung dari seberapa besar bandwitdh anda.
Perjalanan si paket data akan dimulai dari sisi pengirim, bisa berupa perangkat keras dengan aplikasi khusus seperti “Skype Phones” dan Cisco VoIP phones hingga ke perangkat lunak yang harus diinstall ke terminal ponsel atau ke komputer. Semua perangkat harus mampu untuk mengirim dan menerima paket data melalui jaringan IPv4. Suara yang akan anda kirimkan akan ditangkap dan transkodekan dari format analog (hasil penangkapan oleh microphone) ke format digital, kemudian disampaikan ke kompresor yang akan meminimalisasi ukuran data sehingga memungkinkan untuk ditransfer melalui jaringan yang memiliki koneksi internet yang lambat.



Proses peminimalisasi audio streaming ini dengan cara dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil, masing-masing akan cukup kecil sehingga cukup dimuat dalam satu paket, yang kemudian akan diberikan “cap” layaknya di kantor pos untuk alamat tujuan sehingga paket tersebut tidak kesasar kemana-mana. Paket yang telah diberi alamat tersebut lalu dikirimkan melalui jaringan. Pada saat pe”ngecap”an juga akan diberikan kode nomor paket sehingga dapat direkonstruksi ulang menjadi bagian yang utuh tanpa kebolak eh kebalik.

Penerimaan akhir dari paket data tersebut harus merakit kembali paket-paket kecil tadi menjadi suatu bagian yang utuh, dimana hal ini tidak dilakukan oleh jaringan publik, yang rentan terhadap kepadatan data pada saat “jam-jam sibuk” dimana gangguan latensi dan kehilangan paket data sangat rawan terjadi pada saat pemakaian internet mencapai beban puncak (peak hours). Latency dan packet loss dapat mengakibatkan proses rekontruksi tidak berjalan sempurna, akan terdapat sebuah/beberapa space audio yang kosong pada hasil akhirnya (terputus-putus).

Walaupun dianggap jauh lebih fleksibel dibandingkan komunikasi PSTN tradisional, VoIP juga mendapatkan beberapa kritikan, terutama pada saat mati lampu atau terjadi trip (kondisi dimana tegangan listrik turun untuk sesaat) yang dapat mengakibatkan data menjadi hilang. Keharusan dukungan seperti router wireless yang otomatis membutuhkan daya listrik sebagai sumber energi membuatnya menjadi masalah besar bila sumber daya listrik terputus.
Dalam situasi ideal, di mana sebuah koneksi broadband dan listrik yang tersedia setiap waktu, teknologi VoIP memberikan komunikasi yang sangat murah dan komprehensif, mengeliminasi biaya roaming yang dibebankan oleh operator selular untuk panggilan jarak jauh. Banyak konsumen penyedia layanan VoIP menawarkan panggilan gratis pada klien mereka baik berupa komputer-komputer, ponsel dan skype, maupun terminal lainnya. Mereka juga menawarkan interkoneksi ke jaringan tradisional dengan biaya rendah

0 komentar:

Posting Komentar